Workshop Pelita Hati dan Yayasan Keluarga Batam “Deteksi Dini Autisme, Karakteristik, serta Pendekatan Terapi Perilaku dan Terapi Wicara”
Workshop “Deteksi Dini Autisme, Karakteristik, serta Pendekatan Terapi Perilaku dan Terapi Wicara” telah sukses diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 20–21 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam mengenali tanda-tanda awal autisme serta memahami pendekatan intervensi yang efektif untuk mendukung tumbuh kembang anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD).
Workshop ini menghadirkan tiga narasumber profesional dari berbagai bidang keahlian—terapi perilaku, terapi wicara, dan pendidikan inklusif—yang memberikan kombinasi antara teori, studi kasus, dan praktik langsung di lapangan.
Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan pembekalan komprehensif melalui delapan materi inti, yaitu:
Deteksi Autisme dan Karakteristiknya
Pengenalan tanda-tanda awal autisme, ciri perkembangan anak dengan ASD, dan pentingnya intervensi dini.Pendidikan Inklusif yang Efektif
Strategi penerapan pendidikan inklusif yang mendukung keberhasilan anak dengan kebutuhan khusus di lingkungan belajar.Asesmen
Pemahaman tentang metode asesmen awal sebagai dasar penyusunan program intervensi yang tepat.Pembuatan Profil Anak
Penyusunan profil individual anak untuk mengenali kebutuhan spesifik dan potensi yang dimiliki.Teori Discrete Trial Training (DTT)
Pemaparan konsep DTT sebagai salah satu pendekatan terapi perilaku berbasis struktur dan penguatan.Simulasi dan Praktik Discrete Trial Training (DTT)
Penerapan langsung teknik DTT dalam situasi praktik untuk meningkatkan keterampilan peserta.Simulasi dan Praktik Teori Terapi Wicara
Penjelasan teori terapi wicara serta implementasinya dalam mendukung kemampuan komunikasi anak.Simulasi dan Praktik Terapi Wicara
Latihan langsung teknik terapi wicara yang aplikatif sesuai kebutuhan anak dengan gangguan komunikasi.
Workshop ini dirancang sebagai forum edukatif dan interaktif yang tidak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang aplikatif. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat pengetahuan dan keterampilan para peserta—baik pendidik, terapis, maupun orang tua—dalam memberikan layanan intervensi dini yang lebih efektif dan humanis.
